Ms. Powerpoint Versus Adobe Flash

Memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi sebagai penunjang/pendukung pembelajaran kini bukan lagi merupakan hal mewah, melainkan sudah menjadi kebutuhan dunia pendidikan masa kini. LPMP Jawa Tengah, misal, dalam rangka tanggap akan hal ini setiap tahun sejak 2006 selalu menyelenggarakan kompetisi pembuatan multimedia pembelajaran bagi guru. Dalam setiap event kompetisi yang diselenggarakan, selalu terjadi persaingan ketat antara Powerpoint dan Flash . Maka kiranya tidak perlu diperdebatkan lagi bahwa sekolah harus mulai melengkapi diri dengan fasilitas TIK yang memadai. Fasilitas yang lengkap saja tentu tidak akan berarti banyak tanpa dibarengi dengan usaha meningkatkan kemampuan para guru dalam mengoperasikan fasilitas tersebut. Mampu mengoperasikan program pengolah kata (Word) dan pengolah angka (Excel) baru merupakan tataran terendah dari gradasi penguasaan ICT. Maka selain menguasai kedua program aplikasi tersebut  guru setidaknya juga mesti mampu memanfaatkan internet dan mengembangkan multimedia sebagai pendukung pembelajaran. Khusus berkenaan dengan pengembangan multimedia pembelajaran, program aplikasi yang hingga saat ini paling difavoritkan memang Ms. Powerpoint dan Macromedia/Adobe Flash. Pertanyaannya, manakah yang lebih baik diantara keduanya?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut perlu diketahui bahwa multimedia merupakan perpaduan teks, gambar (image), suara (audio/sound), dan animasi/video (movie). Menurut penggunaannya multimedia pembelajaran dibedakan menjadi dua macam, yaitu Multimedia Presentasi Pembelajaran (MPP) dan Software Pembelajaran Mandiri (SPM). MPP adalah alat bantu guru dalam menunjang proses pembelajaran di kelas. Media ini berisi pokok-pokok materi yang diajarkan. Dalam penggunaannya diperlukan improvisasi dari guru dalam transformasi materi ke siswa, sedangkan SPM adalah bahan belajar yang dimanfaatkan oleh siswa dalam proses pembelajaran secara mandiri sehingga peran guru tidak dominan. Dalam media ini kedalaman materi dan interaktivitas media diharapkan mampu memunculkan stimulus dan respon siswa. Guru setidaknya dalam hal ini seyogyanya mampu mengembangkan MPP untuk mengajar, dan idealnya juga mampu membuat SPM untuk memfasilitasi siswa belajar secara mandiri di luar jam efektif belajar sekolah.

Untuk membuat MPP ini guru cukup menggunakan aplikasi program Ms. Powerpoint yang memang oleh si pembuat programnya dirancang untuk keperluan membuat presentasi. Dengan fasilitas design dan layout template serta animasi instant-nya program aplikasi yang satu ini menjadi sangat populer  dan familier karena dengan program ini seseorang memungkinkan dapat membuat presentasi menarik dalam waktu relative sangat singkat. Bagaimana halnya untuk membuat SPM? Mungkinkah SPM dibuat dengan Powerpoint? Jawabanya: Mungkin juga, jika jeli, meski sebenarnya terkesan agak memaksakan. Saya katakan agak memaksakan karena SPM haruslah mampu menyampaikan materi sedalam dan sejelas-jelasnya dengan animasi yang kadang terlalu rumit dengan hanya mengandalkan animasi instant yang disediakan oleh Powerpoint. Juga, SPM harus disertai dengan evaluasi yang mesti dapat menampilkan nilai/score. Lagi-lagi inipun sering menjadi masalah karena untuk ini diperlukan penguasaan bahasa pemrograman Visual Basic atau yang sejenisnya yang berarti harus masuk ke Macro sehingga ketika media tersebut dijalankan pada awalnya akan tampil peringatan bahaya virus yang hal ini bagi user awam bisa menyebabkan jadi sungkan dan takut melanjutkan untuk membukanya. Juga, kalau kita perhatikan, SPM/CD Interaktif yang banyak dijual di toko tak satupun dibuat dengan Powerpoint.

Dengan aplikasi program apa sebaiknya SPM dibuat? Jawabannya: dengan aplikasi program berbasis Flash. Mengapa Flash? Hingga saat ini Flash masih tetap merajai dunia animasi. Juga, perhatikan, sebagian besar banner, quiz, video streaming dan game di internet pun berbasis Flash. Terserah SPM tersebut mau dikemas/dipaket dengan program apa saja,  bisa dengan Director, SWF Kit, Authorware, AutoPlay Media Studio, CD Menu, atau yang lainnya, atau bahkan murni menggunakan Adobe Flash itu sendiri. Mungkinkah membuat MPP dengan Flash? Jawabannya: Mungkin sekali, Flash juga menyediakan template khusus untuk membuat presentasi, tetapi tampaknya orang jarang menggunakan fasilitas ini. Manakah yang lebih sulit/rumit, Powerpoint ataukah Flash? Jawabannya: Relatif! Tetapi secara umum orang tentu akan mengatakan lebih complicated Flash.

Kesimpulannya, untuk membuat multimedia pembelajaran, manakah yang lebih baik, Power point ataukah Flash? Jawabannya: Relatif sekali! Bagus buruknya media sangat ditentukan oleh beberapa hal:

1. Ketepatan memilih/menentukan materi  (Tidak semua materi memerlukan multimedia.)
2. Ketepatan memilih program aplikasi yang digunakan (Untuk MPP dengan animasi sederhana dan menuntut diselesaikan dalam waktu singkat, gunakan Powerpoint, jika memerlukan animasi yang cukup rumit, gunakan Flash. Untuk SPM, gunakan Flash beserta piranti lunak pendukung lain yang sesuai.)
3. Kemahiran dalam mengoperasikan program yang digunakan (Tidak selalu multimedia yang dibuat dengan program serumit Flash hasilnya lebih baik dibanding Powerpoint.)
4. Ketepatan menentukan desain/alur pembelajaran
5. Daya  kreasi dan seni (berkenaan dengan desain komunikasi visual)

Sebagai penutup, yang sudah merasa cukup mahir Powerpoint mulailah mempelajari Flash. Yang sudah merasa mampu Flash jangan sekali-kali memandang sebelah mata/meremehkan Powerpoint. Powerpoint dan Flash keduanya mesti para guru akrabi. Salam kreatif!!!